7.7 Hubungan Molar dengan Pereaksi Gas [ Kembali]
            Satu mol gas apa saja yang diukur pada STP adalah 22,4 L. hubungan ini merupakan dasar untuk menghitung volume pereaksi-pereaksi gas dan hasil reaksi gas yang terlibat dalam reaksi kimia. Jika suatu volume diberikan pada sesuatu tekanan dan temperature, selain dari STP, maka dilakukan koreksi dengan menggunakan hukum-hukum gas.
            Perhitungan stoikiometri dalam mana zat-zat gas terlibat, dapat dikelompokkan sebagai hubungan bobot-volume atau hubungan volume-volume.
7.7.1 Hubungan Bobot-Volume
Contoh :
1.     Hitunglah volume dalam liter pada STP dari hidrogen dan oksigen kering, yang secara teoretis diperoleh dari penguraian 100 g air secara elektrolisis.
Jawaban   : untuk memecahkan  problem ini,pertama-tama ditulis persamaan kimia berimbang dan hitung banyaknya mol hidrogen dan oksigen yang terbentuk dari penguraian 100 g air. Dengan mengalirkan jumlah molar 22,4 L/mol, diperoleh volume.


2.     Jika 500 kg air diuraikan, berapakah volume hydrogen dan oksigen kering, yang diperoleh jika masing-masing gas ditampung pada 25,0 atm dan 26° C?
Jawaban : Dari jawaban contoh 1 diketahui  bahwa 5.56 mol H2 diperoleh dari 100 g air, Maka dari 500 kg air akan diperoleh :

Pada 25,0 atm, tekanan dalam satuan SI adalah (25,0 atm)(1,013 X 105 Pa/atm) = 2,53 X 106 Pa.

7.7.2 Hubungan Volume-volume, Dalam 1805 dan segera setelah itu, J.L. Gay-Lussac melakukan sederetan eksperimen yang menyimpulkan suatu hukum yang sekarang disebut hukum volume-volume bereaksi (dari) Gay Lussac, Gas-gas bereaksi satu sama lain dalam volume-volume yang berangkabanding bilangan bulat kecil, jika volume-volume itu diukur pada tekanan dan temperatur yang sama. hukum Gay-Lussac ini menyajikan sebagian yang melatar belakang yang memungkinkan Avogadro,dalam tahun 1811, melontarkan hitotesis bahwa gas yang volumenya sama, mengandung molekul yang sama banyak.
Karena hanya volume hidrogen yang diberikan, maka tak dapat dihitung jumlah mol (kecuali bila diandaikan suatu kondisi, misalnya STP). Tetapi dapatlah dimanfaatkan fakta bahwa,pada temperatur dan tekanan yang sama,volume gas berbanding lurus dengan jumlah mol atau banyaknya molekul. Karena volume yang sama mengandung sama banyak molekul (bukan Avogadro).
7.8 Hukum Dalton Mengenai Tekanan Parsial [ Kembali]
            Dalam suatu campuran gas yang berlainan tiap gas melakukan sebagian dari tekanan. Tekanan ini sama dengan tekanan yang akan dilakukan oleh gas itu, seandainya gas itu menghuni sendirian volume campuran gas itu. Hubungan ini dirumuskan oleh Dalton kira-kira dalam tahun 1803 dan dikenal sebagai hukum Dalton. Tekanan total dalam suatu campuran gas adalah jumlah tekanan parsial anggota-anggota campuran. Secara matematis,
Ptotal = p1 + p2 + p3 + …
Huruf  p kecil menunjuk ke tekanan parsial, yakni tekanan yang dilakukan oleh masing-masing gas dalam campuran itu
Contoh :
Suatu contoh hidrogen dikumpulkan dalam sebuah botol di atas air. Dengan hati-hati,tinggi permukaan air di dalam botol diatur agar sama dengan di luar botol. Pengukuran berikut dilakukan : volume gas 425 cm3;tekanan udara luar 753 mmHg;temperatur air (dan juga gas) 34°C. Hitunglah volume hidrogen seandainya hidrogen ini kering dan bertekanan 760 mmHg dan temperatur 0°C.
Analisis, hydrogen tercampur dengan uap air. Oleh karena itu tidak seluruh 753 mmHg merupakan tekanan yang dilakukan oleh  hydrogen; sebagian kecil tekanan itu disebabkan oleh uap air. Tekanan uap air berubah menurut temperatur. Tekanan yang disebabkan oleh hydrogen dapatlah sekarang dihitung dengan bantuan hukum Dalton :

Ptotal = pH2O  + pH2  atau pH2 = Ptotal  - pH2O
                                       = 753 mmHg – 40mmHg = 713 mmHg
            Tekanan terakhir ini merupakan tekanan yang dilakukan oleh hidrogen sendiri, yakni tekanan yang dianggap tekanan asli untuk menghitung volume hydrogen kering pada 0°C dan 760 mmHg.
Karena n konstan,dapatlah digunakan persamaan


jawaban
7.9 Hukum Defusi (Efusi) Graham [ Kembali]
       Suatu gas dengan rapatan tinggi akan berdifusi lebih lambat daripada gas yang berapatan rendah, Ditekan dalam tahun 1830 oleh Thomas Graham dan pernyataan tepatnya disebut hukum graham, Laju difusi dua gas berbandding terbalik dengan akar (kuadrat)rapatan mereka Secara matematis,
Dengan r1 dan r2 adalah laju difusi dua gas dan d1 dan d2 rapatan masing-masing.
Contoh 7.16.
Pada kondisi standar 1L gas oksigen berbobot hampir 1,44g,sedangkan 1L hidrogen berbobot hanya 0,09g Gas mana berdifusi lebih cepat? Hitunglah berapa kali lebih cepat.
KEADAAN GAS
Analisis                        
       Menurut hukum Graham,Hidrogen akan berdifusi lebih cepat karena rapatanya lebih rendah.Faktornya adalah
Jawaban.

Persamaan itu ditata secara logis, Telah diketahui bahwa rH2 lebih besar daripada rO2 maka pengganda untk rO2 pastilah lebih besar daripada satu.
 
  Difusi adalah suatau penyamaan keadaan-keadaan fisika secara sertamerta(spontan).Difusi menyangkut zat-zat yang berbeda, difusi merujk ke percamuran partikel ketika mereka bergerak untk menjadi terdisdtribusi secara seragam satu diantara yang lain.Efusi ialah gerakan partikel-partikel gas lewat suatu lubang sempit.                                                                                                  
        Menurut hukum Avogrado ,rapatan gas berbanding lurus dengan bobot molekunya, Oleh karena itu bobot molekul dapat menggantikan rapatan dalam rumus hukum difusi (efusi)Graham.

Bobot molekul suatu gas dapat ditentukan dengan mengukur laju efusinya dan membandingkan laju ini dengan laju untuk gas yang bobot molekulnya telah diketahui.

7.10 Simpangan dari Hukum-hukum Gas [ Kembali]
     Hukum-Hukum gas hanya eksak bila diterapkan pada gas yang disebut gas ideal.Molekl-molekul gas semacam ini tidak saling menarik ; Molekul-molekul itupun tidak memerlukan ruang dalam wadah itu (suatu situasi yang tidak mungkin).  Namun gas nyata tidak bertindak ideal sepenuhnya;
 

Artinya, molekul-molekul nerkea saling tarik menarik dan memerlukan ruang.Suatu gas tertentu makin kurang ideal bila tekanan ditigkatkan dan/atau temperatur diturunkan.
1.   Jika tekanan dibesarkan, molekul suatu gas dipaksa lebih berdekatan dan juga proporsi volume yang ditempati molekul-molekul itu sendiri menjadi lebih besar (volume total mengecilo)
2.   Jika temperatur diturunkan, energi kinetik molekul-molekul itu berkurang, sehingga gaya tarik-menarik menjadi lebih efektif.
   Besarnya simpangan dari perilaku gas ideal bergantung juga pada macam gas, Gas seperti hidrogen,helium,nitrogen dan oksigen, yang molekulnya tidak teral tarik menarik satu sama alain, bertindak lebih ideal pada tekanan temperatur biasa ,dibandingkan dengan gas klor dan amonia,molekulnya saling menarik. Vol
Artinya, molekul-molekul nerkea saling tarik menarik dan memerlukan ruang.Suatu gas tertentu makin kurang ideal bila tekanan ditigkatkan dan/atau temperatur diturunkan.
1.   Jika tekanan dibesarkan, molekul suatu gas dipaksa lebih berdekatan dan juga proporsi volume yang ditempati molekul-molekul itu sendiri menjadi lebih besar (volume total mengecil)
2.   Jika temperatur diturunkan, energi kinetik molekul-molekul itu berkurang, sehingga gaya tarik-menarik menjadi lebih efektif.
   Besarnya simpangan dari perilaku gas ideal bergantung juga pada macam gas, Gas seperti hidrogen,helium,nitrogen dan oksigen, yang molekulnya tidak teral tarik menarik satu sama alain, bertindak lebih ideal pada tekanan temperatur biasa ,dibandingkan dengan gas klor dan amonia,molekulnya saling menarik. Volume nyata per mol daripada lima belas gas dicantumkan dalam tabel 7.2.selisih antara harga-harga ini dan 22,414 L merupakan satu ukuran perilaku tak ideal.
 Tabel 7.2 Volume molar dan tetapan gas,R dari beberapa gas
R = PV/nRT
Gas
Rumus
Volume molar
Ideal

22,414
0,082057
8,31244
Hidrogen
H2
22,428
0,082109
8,3197
Helium
He
22,426
0,082101
8,3189
Neon
Ne
22,425
0,082098
8,3186
Nitrogen
N2
22,402
0,082021
8,3108
Karbon monoksida
CO
22,403
0,082017
8,3104
Oksige
O2
22,392
0,081984
8,3071
Argon
Ar
22,393
0,081982
8,3068
Nitrogen oksida
NO
22,389
0,081966
8,3052
Metana
CH4
22,360
0,081860
8,2945
Karbon dioksida
CO2
22.,256
0,081845
8,2930
Hidrogen klorida
HCL
22,249
0,081424
8,2503
Asetilena
C2H2
22,19
0,08124
8,232
Amonia
NH3
22,094
0,08087
8,8194
Klor
Cl2
22,063
0,08076
8,183
Etilena
C2H4
22,241
0,081424
8,2503

        7.11 Teori Molekul Kinetik [ Kembali]
                       Penemuan awal mengenai gas tidaklah mudah untuk diterangkan   seperti yang kita harapkan. Torricelli dan Boyle bekerja dalam abad tujuh belas, sedangkan Dalton pada  abad delapan belas. Terdapat keterangan mengenai kerja barometer yang didasarkan pada kekuatan yang terbatas dari funiculus (Latin : tali kecil) yang tak nampak, yang melekatkan diri antara puncak tabung barometer dan permukaan merkurium. Adakah materi bersifat sinambung ataukah berpartikel-partikel, artinya apakah terus-menerus dapat dibelah ataukah terdiri dari atom-atom dan kehampaan ?
            7.11.1 Keadaan Gas; Fakta dan Teori.
                Berikut ini beberapa eksperimen yang dibuat seabad yang lalu, disandingkan dengan gugusan yang didukung oleh masing-masing.
              Fakta : Contoh gas dengan bobot beberapa saja akan mengisi wadah yang tertutup. Jika wadah itu berpori, gas akan bocor keluar lewat lubang-lubang yang tak terlihat di bawah miksroskop.
               Teori : Gas terbuat dari partikel-partikel subpartikel yang disebut molekul, yang selalu bergerak cepat dan acak. Sebuah molekul bergerak lurus sampai bertabrakan dengan molekul lain atau dinding wadah. Karena kecil, molekul-molekul dapat bergerak melewati pori-pori halus dan meninggalkan wadah.
               Fakta : Volume kuantitas tertentu gas dapat di kurangi dengan memampatkannya.
               Teori : Molekul-molekul gas dapat dipaksa berdekatan satu sama lain dengan menambah tekanan.
               Fakta : Suatu benda yang bergerak seperti misalnya suatu bola golf atau palu, mempunyai sejumlah tertentu energy kinetik, yang bergantung pada dua besaran masa benda: massa benda itu dan kecepatannya. Dalam persamaan
.
               Teori : Fakta bahwa rumus
berlaku untuk semua benda bergerak merupakan alasan untuk yakin bahwa rumus itu juga berlaku untuk molekul-molekul gas yang bergerak.


               Fakta : Dalam suatu wadah tertutup gas melakukan tekanan tertentu. Selama volume tetap sama dan tak ada kalor yang dilepaskan atau diterima, tekanan akan tetap sampai kapanpun.
               Teori : Tabrakan antara molekul bersifat elastis (lenting) sempurna; artinya tak ada perubahan netto energy kinetik. Jika energy terbuang, temperature dan tekanan akan berkurang.   

             7.11.2  Suatu Model Molekul untuk Perilaku Gas
                Teori molekul kinetik gas adalah sebagai berikut :
1.     Gas terdiri dari molekul yang berjarak jauh satu dari yang lain dalam ruangan yang tanpa molekul-molekul ini akan hampa.
2.     Molekul bergerak kian kemari dengan kecepatan tinggi, dengan lintasan lurus tetapi arahnya acak.
3.     Molekul-molekul saling bertabrakan, tetapi tabrakan ini bersifat elastic sempurna.
4.     Kecepatan rata-rata molekul bertambah jika temperature naik dan berkurang jika temperature turun.
5.     Pada temperature tertentu, molekul gas A dan B mempunyai energi kinetik rata-rata yang sama. Membesarnya massa m, diambil dengan menurunnya kecepatan rata-rata, v. Artinya, pada suatu temperature tertentu,
. Jika mA lebih besar daripada mA, maka vA harus lebih kecil daripada  vA.

    Sejak gagasan dasar ini mulai dikembangkan, teori molekul dikembangkan dengan makin terperinci. Sekarang diketahui bahwa gerakan kasar dari titik ke titik, gerakan translasi, hanyalah salah satu gerakan yang mungkin dimiliki oleh molekul-molekul. Molekul mempunyai gerakan rotasi, dan atom-atom dalam satu molekul terus-menerus mengubah posisi relatifnya berkat gerakan vibrasi. Ketiga gerakan untuk satu molekul diatom.
















3. Flowchart [kembali]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DAFTAR ISI 1. Tujuan 2. Komponen 3. Dasar Teori 4. Prinsip Kerja 5. Rangkaian 6. Video 7. Link Download   ...